Waktu adalah umur manusia, ia
tersusun dari detik demi detik hingga meningkat menjadi menit lalu jam, hari,
dan seterusnya. Hasan Al Bashri pernah berkata: "Wahai Bani Adam!
Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari-hari. Ketika hari telah berlalu,maka
berlalu pulalah sebahagian dari dirimu"
Diantara sebab terpenting dari
suksesnya para pendahulu kita dalam menapaki segala tantangan dan rintangan
yang menghadang adalah kedisiplinan mereka mengisi waktu dengan
menginterospeksi setiap detik yang berlalu. Lebih-lebih terhadap menit, jam
ataupun hari. Maka pantaslah jika mereka (umat Islam saat Rasulullah masih
hidup) menyandang gelar "Khoirul Ummah" (sebaik-baik generasi).
Demikian agungnya makna waktu
dalam kehidupan manusia. Rosulullah SAW telah bersabda :
"Tidaklah akan berpindah Kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai ia
ditanya Tentang empat perkara. Tentang umurnya, bagaimana ia menghabiskannya,
tentang jasadnya, bagaimana ia mempergunakannya tentang hartanya, dari mana ia
mendapatkannya dan kemana ia menghabiskannya, dan tentang ilmunya, bagaimana ia
mengamalkannya. (Ad Darimi: 538)
Manusia akan
mempertanggungjawabkan sekecil apapun persoalannya di dunia ini. Maka sungguh
mengherankan, bagaimana jam, hari dan tahun berlalu dengan sia-sia. Ibnu Mas'ud
berkata: "Saya sangat membenci sekali, jika melihat seseorang yang
leha-leha, tidak mengerjakan amalan untuk dunianya maupun untuk
akhiratnya."
Begitulah para salaf ash sholih, mereka selalu mengisi umurnya dengan tekun, baik dengan perkara dien ataupun dunia, tanpa letih dan jemu. Waktu yang terkait dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah kepada Allah SWT."Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Adz. Dzariyat :56).
Ibadah kepada Allah tidak akan
terwujud kecuali dengan penjagaan terhadap waktu. Jika seorang hamba memahami
makna ibadah dan tujuan penciptaan makhluk, maka sudah pasti ia akan memahami
pentingnya waktu. Dan jika waktu adalah barang yang berharga bagi orang yang
berakal, itu tak lain karena waktu adalah umur manusia, sebuah kehidupan yang
dimulai ketika saat kelahiran dan berakhir hingga detik-detik menjelang ajal.
Begitulah para salaf ash sholih, mereka selalu mengisi umurnya dengan tekun, baik dengan perkara dien ataupun dunia, tanpa letih dan jemu. Waktu yang terkait dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah kepada Allah SWT."Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Adz. Dzariyat :56).
0 komentar:
Post a Comment